Laman

Perjalanan ke Jepang

KUNJUNGAN KE JAPAN FEDERATION OF CERTIFIED PUBLIC TAX ACCOUNTANT’S ASSOCIATION.
Tanggal  : 3 sd 8 Nopember 2012
Tempat  : Tokyo
Team IKPI :  Sukioto Oyong
                      Ruston Tambunan
                      M. Zeti arina

TUJUAN KUNJUNGAN :
Ada misi khusus yang dibawa oleh IKPI untuk menghadiri undangan  ulang tahuan ke 70 dari Asosiasi Konsultan Pajak Jepang yaitu :
1.       Mempererat hubungan IKPI dengan JFPTA
2.       JFPTA bediri jauh lebih lama dari IKPI dan Jepang merupakan negara maju dengan budaya disiplin yang tinggi dengan tax ratio yang jauh lebih tinggi pula sehinga sangatlah tepat untuk mengetahui bagaimana mereka menjalankan organisasi dengan lebih profesional.
3.       Pada saat ulang tahun tentu saja semua anggota JFPTA , pejabat tinggi pemerintah diundang, semua jajaran pengurus berkumpul sehingga team IKPI lebih leluasa dan melihat secara langsung tata cara mereka dan bisa menggali lebih banyak informasi.
4.       Ingin mengetahui  Undang-Undang Konsultan Pajak di Jepang sebagai bahan perbandingan dan masukan untuk membentuk draft UndangUndang Konsultan Pajak yang sedang dirancang oleh Team ad hoc yang dibentuk oleh IKPI.
5.       Untuk mengetahui bagaimana JFPTA  mengelola organisasinya mulai persyaratan menjadi konsultan, system pendididkan berkelanjutan bagi anggota, pendanaan organisasi, hubungan dengan otoritas pajak dan sebagainya.
JALANNYA KEGIATAN :
1.       WELCOME DINNER BAGI TAMU-TAMU ASING.
Kegiatan pertama adalah acara jamuan makan bagi para undangan dari luar negeri, ada beberapa negara yang menghadiri undangan JFPTA antara lain, Indonesia, Korea dan Jerman.
Team IKPI dijemput ke Hotel oleh staf dari JFTA menuju hotel tempat jamuan, penjemput sudah datang kira-kira setengan jam. Budaya orang jepang yang sangat disiplin dengan sytem transportasi yang sangat teratur. Kota Tokyo yang sangat padat penduduknya tidak ada kemacetan dan keruwetan seperti yang terjadi di Jakarta.  Hampir semua penduduk Jepang menggunakan kereta sebagai transportasi utama kemanapun pergi di seluruh wilayah Jepang. Karena di sepanjang route kota ada jalur ketera api dan dengan frekuensi yang sangat banyak dan suasana aman dan nyaman. Selanjutnya mereka ke kantor atau kegiatan apapun di tempuh dengan jalan kaki dengan kondisi jalananan yang nyaman pula. Tidak ditemui bus atau angkot yang ugal-ugalan, atau bunyi klakson yang bising, pejalan kaki akan menyeberang dengan tertib mengikuti petunjuk lampu yang ada. Pada saat naik keretapun akan antri dengan tertib, semua serba otomatis, senyap karena bercakap-cakap atau menerima tilpun dianggap tidak sopan
Bangsa Jepang terkenal dengan disiplin, pekerja keras dan setia pada budayanya.  Jalannyapun sangat cepat hampir seperti orang lari-lari kecil, kalau anda tidak waspada bisa tertabrak pejalan kaki lain kalau tidak minggir. Pada saat dijemput jangan dibayangkan menggunakan mobil tetapi penjemputnyapun berjalan kaki, karena jarak hotel tempat team IKPI menginap tidak terlalu jauh dengan hotel Imperial tempat acara berlangsung. Undangan dari negara lain menginap di Hotel yang sama tetapi bagi kantong team IKPI akan terasa sangat mahal karena hotel yang biasa saja room ratenya hampir 3 juta per malam. Begitupun kalau semua perjalanan menggunakan taxi akan sangat mahal, itulah kebijakan pemerintah Jepang bahwa biaya naik taxi, parkir dibuat sangat mahal supaya penduduknya mau menggunakan transportasi masal, jadi penumpangnya semua orang yang akan bekerja dengan baju rapi yang laki-laki kebanyakan berjas dan berdasi, untuk yang wanita sangat fashionable, kebiasaaan di kereta kalau tidak melototin HP masing-masing, membaca atau tidur. Di Jepang Jarang ditemukan orang yang gemuk, mungkin kebiasaan jalan cepat sehingga itu sudah merupakan olah raga joging yang sangat afektif, bahkan mahasiswa dari Indonesiapun bercerita 6 bulan disana berat badannya bisa turun 6 kilo selama 6 bulan karena banyak jalan. Bayangkan budaya kita yang sangat manja kemanapun dengan mobil pribadi sehingga makin menambah keruwetan apalagi diperparah dengan budaya antri yang payah.
Acara welcome dinner sangat terorganized mulai dari pelaksanaan acara sampai tempat duduk sudah ditentukan denahnya. Bangsa Jepang sudah sangat maju tetapi budaya menjadi tuan rumah yang baik dan menjadikan tamu sebagai raja sangat tercermin dari cara penyambutan yang hangat dan ramah, semua undangan berusaha care kepada seluruh tamunya walaupun terkadang ada kendala bahasa karena kebanyakan orang Jepang tidak berbahasa Inggris, semua sambutan dalam bahasa Jepang kemudian ada penterjemah yang akan menterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Ada musik kato mungkin kalau orang Indonesia menyebut kecapi untuk menghibur tamu undangan, setelah beberapa lagu diaminkan kemudian para tamu asing dipersilahkan mencoba memainkan alat musik tersebut didampingi para pemain aslinya, pengalaman yang menyenangkan. Yang menyambut adalah ketua dan seluruh pengurus, kemudian ada jabatan vice president dan ternyata mereka punya 15  cabang, dan ketua dari masing-masing cabang inilah yang disebut vice peresident. Semua tamu dari negara asing diperkenalkan satu-satu dengan disebut namanya, ternyata orang Jepang susah mengeja nama Indonesia dan terkadang tidak bisa menandai nama laki-laki dan perempuan, tapi kekeliruan itu malah membuat akrab suasana. Begitulah acara selesai kira-kira jam 22.00 malam dengan suasana yang sangat akrab baik antara tuan rumah dengan tamunya atau antar sesama tamu. Pulangnya semua tamu asing diberikan souvenir dan daftar acara serta undangan jamuan minum teh dengan tradisi Jepang.

2.       JAMUAN MINUM TEH.
Pada saat welcome dinner sudah diberitahukan supaya datang jam 12 siang untuk mengikuti acara tradisi munum teh ala Jepang dan sudah diberikan undangannya. Pada saat team IKPI datang sudah disambut dengan  ramah, baik laki-laki maupun wanita di acara jamuan minum teh tersebut menggunakan baju tradisional Jepang. Para undangan dipersilahkan duduk di bangku yang telah disediakan, seperti kursi kayu yang dialas  dengan kain merah. Kemudian semua orang diberikan piring kecil dari tanah liat yang berisi satu kue seperti kue mochi yang isinya kacang tanah rasanya manis sekali, kemudian diberi teh yang ditaruh di mangkok, tehnya warna hijau kental seperti jus sledri, mungkin itu yang disebut ocha karena bukan teh celup, tetapi berupa bubuk yang diseduh air panas seperti membuat kopi. Cara minumnya adalah bergantian dengan kue manis tersebut supaya tidak terasa pahit teh nya. Kalau sudah selesai dipersilahkan bergantian dan menunggu di ruangan yang disediakan panitia.




3.       ACARA PEMBUKAAN PERAYAAN ULANG TAHUN YANG KE 70 JFPTA.
Acara Perayaan ulang tahun ke 70 Asosiasi konsultan pajak Jepang masih di tempat yang sama yaitu di Imperial Hotel, merupakan Hotel terbesar di Tokyo. Dihadiri sekitar 1000 orang baik dari anggota JFPTA, para pejabat negara, tamu-tamu asing bahkan dihadiri pula oleh “Imperial Highnesses Prince and Princes Hitachi”.
Suasana yang khikmad didahului dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan berdoa, serta tata cara protokoler yang menunjukkan sikap patuh kepada rajanya, sehingga pada saat raja memasuki ruangan semua menundukkan kepala, seolah pantang menatap matanya. Ada bebarapa menteri yang datang dan memberikan sambutan, dari pejabat yang datang dapat disimpulkan adanya hubungan yang harmonis antara asosiasi konsultan pajak Jepang dengan pemerintah maupun menteri-menteri terkait serta para pejabat dari NTA. Ada alunan musik orchestra dengan alunan biola yang membuat acara terasa sakral dan berkelas. Setiap musik mengalun lampu diredupkan menambah suasanya khikmat. Setelah beberapa sambutan baik dari ketua Asosiasi Konsultan Pajak (Mr. Toshihiro Ikeda), Raja Hitachi  maupun para menteri yang diundang, dilanjutkan dengan memperkenalkan para tamu asing. 
Dalam sambutannya Mr. Ikeda mengingatkan keprihatinan mendalam atas tregedi gempa hebat yang disertai sunami yang berimbas beban pemerintah, ekonomi dan budaya, serta ajakan untuk bangkit secepatnya. Juga komitment konsultan pajak tidak hanya menjalankan kewajiban terhadap kliennya tetapi juga memenuhi harapan masyarakat pada umumnya. Konsultan pajak harus mendukung sistem self assessment, berkontribusi terhadap penguatan keuangan negara, demi kenyamanan  seluruh warga negara  dan pembayar pajak. Sebelum acara pembukaan diakhiri didahului dengan pembacaan deklarasi oleh sehubungan dengan peringatan 70 tahun JFCPTA yang isinya komitment untuk meningkatkan profesionalismen dan turut berkontribusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengedukasi masyarakat tentang perpajakan.
4.       COMMEMORATIVE LECTURE “RE-CREATING JAPAN : WORKING TOWARD A PLATINUM SOCIETY” OLEH DR. HIROSHI KOMIYAMA( CHAIRMAN OF MITSHUBISHI RESEARCH INSTITUTE INC. PRESDENT EMERITUS OF THE UNIVERSITY OF TOKYO.
Inilah kelebihan bangsa Jepang, tidak banyak bicara, tidak perlu koar-koar tetapi selalu berfikir selangkah lebih maju. Didukung oleh seluruh rakyat yang patuh persamaan kepentingan lebih mengutamakan kepentingan negara , kepentingan umum diatas kepentingan individu. Di forum itu dikemukakan gagasan dan ide serta telah dilaksanakannya perbaikan dan peningkatan diseluruh bidang ditandainya seluruh dunia yang semakin berkembang  dan maju akan berakibat pula terhadap peningkatan polusi, dan krisis energy. Jepang telah mencanangkan tekat untuk mencapai kemajuan ekonomi paling cepat di seluruh dunia. Dengan cara melakukan penyelamatan lingkungan dari efek polusi, dan efisiensi penggunaan energy dengan visi yang sangat menakjubkan antara lain :
1.       Masyarakat yang sejahtera dengan penguasaan tehnologi informasi terdepan.
2.       Memperbaiki kerusakan lingkungan dengan menciptakan lingkungan yang bersih dan indah.
3.       Swa sembada enery dan efisiensi penggunaan energy.
4.        Hemat energy dengan rencana proyek solar cell yg murah.
5.       Lingkungan yang sehat dan reboisasi hutan .
6.       Metal recycle.
7.       Merubah dari negara peng export sumber daya menjadi negara pemrakarsa yang hemat energy dan ramah lingkungan dan penuh inovasi.
8.       Masyarakat yang sehat, bahagia, sejahtera.
Sungguh pemikiran yang sudah jauh dari sekedar cita-cita bangsa Indonesia yang masih berkutat menangani kemiskinan dan orientasi ekspor yang tidak memperhatikan nilai tambah dan penghematan energi yang tidak bisa diperbaharui.
5.       PERTEMUAN DENGAN PENGURUS JFPTA UNTUK MENGGALI LEBIH JAUH INFORMASI TENTANG KONSULTAN PAJAK DI JEPANG.
Agenda di hari berikutnya adalah pertemuan dengan pengurus JFPTA untuk mengetahui dan belajar tentang konsultan pajak di Jepang.
Pada hari pertemuan itu disambut dengan cuaca yang dingin disertai hujan sepanjang hari, team IKPI dijemput oleh salah seorang staf JFPTA  menggunakan taxi karena lokasi kantor tidak memungkinkan ditempuh dengan jalan kaki,argo taxi menujukkan angka sekitar 4.500 yen atau setara dengan 562.500 rupiah sekali jalan, padahal kalau di Jakarta sudah plus tersendat dengan keruwetan tidak sampai seratus ribu. Sebelum meeting dimulai didahului dengan sedikit ramah-tamah, pemberian cindera mata dari team IKPI dan acara foto bersama. Dilanjutkan makan siang sebelum meeting inti.
Sebelum meeting dimulai sebenarnya team IKPI sudah menyiapkan beberapa pertanyaan tetapi ternyata sudah dipersiapkan pemaparan yang cukup lengkap seperti kuliah tamu oleh Mr. Nobuaki Mastuoka sebagai member International Relations Committee. sehingga beberapa pertanyaan sudah terjawab. Point-point penting dari pemaparan yang disampaikan dapat dirangkum sbb. :
1.       Di Jepang ada 2,6 juta perusahaan di mana dari jumlah tersebut 1% terdiri dari perusahaan besar dan 99% adalah perusahaan menengah dan kecil. Ternyata porsi klien dari konsultan pajak Jepang kebanyakan di perusahaan menengah dan kecil.  Konsultan pajak di Jepang disebut “Zeirishi” dengan pelayanan antara lain pembukuan, menyiapkan dokumentasi perpajakan berikut pelaporannya, menjadi kuasa WP maupun memberikan konsultasi tentang perpajakan.
2.       Pendirian JFPTA didahului dengan perubahan sistem self assessment perpajakan di Jepang tahun 1947 kemudian JFPTA berdiri tahun 1951.
3.       Misi JFPTA antara lain menempatkan posisi yang independen antara otoritas pajak dan pembayar pajak.
4.       Siapa yang bisa menjadi konsultan pajak?
a.       Lulus ujian nasional
b.      Lawyer
c.       Akuntan
5.       Untuk praktek diperlukan:
1.       Menjadi anggota JFPTA
2.       Praktek berdasarkan wilayah kantornya.
6.       Bentuk ujian
a.       Dilaksanakan oleh The National Tax Council.
b.      Menempuh 5 mata ujian sampai lulus tanpa dibatasi waktu.
c.       Jenis mata ujiannya :
3 mata ujian dari :
-          Income tax act or corporation tax act.
-          Inheritance tax act
-          Consumption tax act or liquor tax act.
-          National Tax Collection Act.
-          Local tax act relating to municipal inhabitant tax and enterprise tax.
-          Local tax act relating to property tax
2 mata ujian dari teori akuntasi :
-          Theory on bookeeping
-          Theory on financial statement.
Biaya ujian untuk satu mata ujian sebesar 3.500 yen, tetapi kalau 5 mata ujian Cuma 7.500 yen, tingkat kelulusan setiap ujian antara 12,3% sampai dengan 13,9 %.
7.       JASA YANG DITAWARKAN OLEH KONSULTAN PAJAK DI JEPANG.
A.      Jasa yang hanya boleh dilakukan oleh konsultan pajak.
1.         Mewakili Wajib Pajak untuk melaporkan SPT, pemeriksaan, keberatan, banding dsb.
2.         Menyiapkan dokumen yang berhubungan dengan perpajakan.
3.         Memberikan konsultasi tentang perpajakan.
B.      Jasa lainnya.
1.       Jasa akuntansi
2.       Memberikan pendapat seperti kurator sehubungan gugatan di pengadilan.
3.       Jasa penilai.
4.       Bertindak sebagai external auditor
5.       Bertindak sebagai auditor terdaftar untuk dana politik.

C.      Accounting Advisor.
Sebagai Accounting advisor mempunyai kedudukan yang sama dengan eksternal dewan direktur. Berkolaborasi dengan managing dan executive officer agar dokumen yang disediakan kredibel, karena harus disusun berdasarkan pedoman akuntansi untuk perusahaan kecil dan menengah.
8.       TENTANG JAPAN OF ZEIRIZHI ASSOCIATION
JFPTA mempunyai 15 cabang/daerah yang tersebar di seluruh wilayah Jepang yaitu per 31 Juli 2012 :
1.       Tokyo 20.787 anggota
2.       Chiba 2.377 anggota
3.       Kinki 13.682
4.       Tohoku 2.567 anggota
5.       Tokai 4.227
6.       Chugoku 2.934 anggota
7.       Kyushu-hokubu 2.951 anggota
8.       Minami-kyusus 1.932 anggota
9.       Tokyo-chiho 4.647 anggota
10.   Kanto-shinetsu 7.144 anggota
11.   Hokksido 1.900 anggota
12.   Nagoya 4.230 anggota
13.   Hokuriku 1.337 anggota
14.   Shikoku 1.533 anggota
15.   Okinawa 359 anggota
Jumlah anggota yang luar biasa banyak karena jumlahnya hampir mencapai 73.000 anggota, dan dari pengamatan saya kebanyakan anggotanya sudah berumur, setelah iseng-iseng saya tanyakan karena ada juga aturan bisa menjadi konsultan setelah bekerja di kantor pajak selama 23 tahun, mungkin ini yang menyebabkan anggotanya banyak yang tua.
Struktur organisasinya adalah sbb :
President yang dijabat oleh Mr. Ikeda
Vice Persident ada 15 orang yang dijabat oleh ketua daerah
Senior Managing Director, Managing director dan Director ada 101 orang.
Pembagian departement dan commitee sbb :
1.       General Administration
2.       Financial Affairs
3.       Public Relations
4.       Professional System
5.       Reseraches & Studies
6.       Training & Education
7.       Profesional Dicipline
8.       Information System
9.       International Relations
10.   Company Act Affairs
11.   Social Contributions
12.   Countermeasures for Deregulations.
9.       JFPTA juga melakukan aktivitas Pro Bono misalnya:
1.       Memberikan konsultasi gratis misalnya “think about tax week”  dan tujuan mereka untuk menyosialisasikan tentang pajak sejak masih muda, karena generasi muda sudah harus dipersiapkan sejak dini untuk memahami tentang pajak dan nantinya diharapkan menjadi wajib pajak yang patuh.
2.       Memberikan masukan untuk reformasi perpajakan
3.       Menyosialisasikan pendidikan perpajakan.
4.       Penelitian tentang sistem perpajakan.
10.   JFPTA juga menjalin kerjasama Internasional antara lain dengan menjadi anggota Asia-Oceania Tax Consultant Association (AOTCA), seperti halnya yang telah dilakukan oleh IKPI tujuan kerjasama ini dengan tujuan untuk :
1.       Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan antaranggota.
2.       Berkontribusi untuk memperluas bisnis di bidang perpajakan.
3.       Berperan serta untuk meningkatkan profesi konsultan pajak.
Aktifitas yang dilakukan di AOTCA antara lain pertemuan tahunan, konferensi dan seminar, mempublikasikan buletin dan jurnal dan menjalin kerjasama dengan organisasi lain yang berhubungan dengan profesi konsultan.
Dalam pertemuan tersebut banyak pertanyaan yang diajukan oleh team IKPI mulai bagaimana menjaga hubungan yang baik dengan  Pemerintah khususnya otoritas pajak, kemudian pendanaan organisasi,dll.
Dengan otoritas pajak, sebagai seorang konsultan memang harus independen bahkan kalau ada kecurangan dari wajib pajak harus melaporkan. Begitu pula asosiasi konsultan juga memberikan masukan/saran kepada otoritas pajak demi perbaikan sistem perpajakan yang ada, bila ada kendala karena saran tersebut mungkin dalam membela kepentingan wajib pajak yang memberatkan, maka asosiasi konsultan akan berusaha di samping kepada pemerintah langsung juga melalui parlement supaya masukan dan saran lebih didengarkan.
Untuk pendanaan lebih banyak dari iuran anggota di mana iurannya adalah 10.000 yen per anggota. Sedangkan jumlah anggota ada 73.000. 
Saran dari JFPTA bahwa IKPI harus mempunyai Undang-Undang untuk lebih memperjelas kedudukan IKPI sebagai salah satu asosiasi yang seharusnya merupakan mitra pemerintah dalam mewujudkan self assessment untuk menggali potensi perpajakan sebagai sumber pendanaan utama untuk pembangunan nasional. Mereka juga menyarankan hanya ada satu asosiasi seperti halnya di Jepang untuk memudahkan komunikasi antara pemerintah dengan asosiasi.
 Team IKPI juga diberi contoh modul untuk bahan sosialisasi perpajakan buat generasi muda. Untuk sosialisasi di Jepang dikoordinasi oleh Public Relation Department (Humas)
Di penutup acara Team IKPI sudah meminta kode etik dan Undang-Undang konsultan pajak di Jepang, namun karena yang ada masih dalam bahasa Jepang dan saat ini memang sedang dilakukan translate ke bahasa Inggris maka dijanjikan akan diberikan sekitar 4 bulan lagi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar